

DI SUSUN OLEH :
DAFIK ADIYANTO
( 07/2A3 )
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK N 1 (STM PEMBANGGUNAN) TEMANGGUNG
Jl. Kadar Maron Kotak Pos 104, Telp.(0293)491576 Temanggung
TAHUN 2011/2012
Kata
Pengantar
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Tuhan YME,berkat Rahmat-Nya,
kita dapat menyusun suatu makalah Fisika bertemakan “GELOMBANG DAN BUNYI” yang kami buat sebagai tuntutan sekolah.
Kami berharap
Makalah ini berguna untuk kemajuan ilmu teknologi, khususnya di dalam bidang
fisika terapan yang mengacu pada tema makalah ini.
Tanpa dukungan dan bimbingan dari semua kalangan,
kami tidak akan dapat membuat makalah ini.
Hanya permitaan maaf dari kami yang dapat kami
saampaikan apabila makalah ini tidak sesuai keinginan/ temanya karena disini
kami baru tahap belajar.
Terima kasih dari kami apabila ada kekeliruan atau salah, kami
mohon maaf.
Wassalami’alaikum Wr.Wb
Temanggung , Mei 2012
Tim
Penyusun
GELOMBANG
Pengertian Gelombang
Gelombang adalah bentuk dari getaran
yang merambat pada suatu medium. Pada gelombang yang merambat adalah
gelombangnya, bukan zat medium perantaranya. Satu gelombang dapat dilihat
panjangnya dengan menghitung jarak antara lembah dan bukit (gelombang
tranversal) atau menhitung jarak antara satu rapatan dengan satu renggangan
(gelombang longitudinal). Cepat rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh
oleh gelombang dalam waktu satu detik.
Jenis-Jenis Gelombang
1. Gelombang
transversal
Gelombang
transversal adalah gelombang yang arah rambatannya tegak lurus dengan arah
rambatannya. Satu gelombang terdiri atas satu lembah dan satu bukit, misalnya
seperti riak gelombang air, benang yang digetarkan, dsb.
2. Gelombang
longitudinal
Gelombang
longitudinal adalah gelombang yang merambat dalam arah yang berimpitan dengan
arah getaran pada tiap bagian yang ada. Gelombang yang terjadi berupa rapatan
dan renggangan. Contoh gelombang longitudinal seperti slingki / pegas yang
ditarik ke samping lalu dilepas.
Istilah Dalam Gelombang Laut
Gelombang
adalah getaran yang merambat. Di dalam perambatannya tidak diikuti oleh
berpindahnya partikel-partikel perantaranya. Pada hakekatnya gelombang
merupakan rambatan energi (energi getaran).
Macam-macam gelombang
Menurut arah getarnya:
Gelombang
transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus terhadap arah
rambatannya. Contoh: gelombang pada tali , gelombang permukaan air, gelobang
cahaya, dll.
Gelombang
longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya sejajar atau berimpit dengan
arah rambatannya. Contoh: gelombang bunyi dan gelombang pada pegas.
Menurut amplitudo dan fasenya :
Gelombang
berjalan adalah gelombang yang amplitudo dan fasenya sama di setiap titik yang
dilalui gelombng.
Gelombng
diam (stasioner) adalah gelombang yang amplitudo dan fasenya berubah (tidak
sama) di setiap titik yang dilalui gelombang.
Menurut medium perantaranya:
Gelombang
mekanik adalah gelombang yang didalam perambatannya memerlukan medium
perantara. Hampir semua gelombang merupakan gelombang mekanik.
Gelombang
elektromagnetik adalah gelombang yang didalam perambatannya tidak memerlukan
medium perantara. Contoh : sinar gamma (γ), sinar X, sinar ultra violet, cahaya
tampak, infra merah, gelombang radar, gelombang TV, gelombang radio.
Persamaan umum gelombang
Besaran-besaran dalam gelombang
hampir sama dengan besaran-besaran yang dimiliki oleh getaran, antara lain,
periode, frekuensi, kecepatan, fase, amplitudo. Ada satu besaran yang
dimiliki oleh gelombang tetapi tidak dimiliki oleh getaran, yaitu panjang
gelombang.
·
Periode gelombang (T) adalah waktu yang
diperlukan oleh gelombang untuk menempuh satu panjang gelombang penuh.
·
Panjang gelombang (λ) adalah jarak yang
ditempuh dalam waktu satu periode.
·
Frekuensi gelombang adalah banyaknya gelombang
yang terjadi tiap satuan waktu.
·
Cepat rambat gelombang (v) adalah jarak yang
ditempuh gelombang tiap satuan waktu.
v = λ.f Dituliskan dengan persamaan : v = , dalam hal ini jika t diambil nilai ekstrem yaitu periode (T), maka S dapat digantikan dengan λ (panjang gelombang). Sehingga persamaan di atas dapat ditulis menjadi :
v = , dan karena f = , maka persamaan tersebut juga dapat ditulis sbb:
Keterangan :
T = periode ( s )
f = frekuensi ( Hz )
λ = panjang gelombang ( m )
v = cepat rambat gelombang ( m/s )
f = frekuensi ( Hz )
λ = panjang gelombang ( m )
v = cepat rambat gelombang ( m/s )
1.
Gelombang Berjalan
Jika tali yang sangat panjang dibentangkan dan salah satu
ujungnya digetarkan terus menerus, maka pada tali akan terjadi gelombang
berjalan di sepanjang tali. Jika titik P berjarak x dari A dan ujung A
merupakan sumber getar titik A telah bergetar selama t, maka titik P telah
bergetar selama
, dimana v = kecepatan gelombang pad tali.
Dari keadaan di atas,maka kita dapat menentukan persamaan gelombang berjalan yaitu:
, karena , maka :
, karena Tv = λ, maka :
, dapat juga ditulis dengan persamaan :
atau
Faktor ( bilangan gelombang), dan persamaan di atas dapat juga ditulis sbb:
, dimana yp = simpangan getar di P ( m atau cm )
A = Amplitudo ( m atau cm )
ω = kecepatan sudut ( rad/ s )
t = waktu ( s )
k = bilangan gelombang ( /m )
x = jarak titik a terhadap titik P ( m atau cm )
λ (lambda) = panjang gelombang ( m atau cm )
, dimana v = kecepatan gelombang pad tali.
Dari keadaan di atas,maka kita dapat menentukan persamaan gelombang berjalan yaitu:
, karena , maka :
, karena Tv = λ, maka :
, dapat juga ditulis dengan persamaan :
atau
Faktor ( bilangan gelombang), dan persamaan di atas dapat juga ditulis sbb:
, dimana yp = simpangan getar di P ( m atau cm )
A = Amplitudo ( m atau cm )
ω = kecepatan sudut ( rad/ s )
t = waktu ( s )
k = bilangan gelombang ( /m )
x = jarak titik a terhadap titik P ( m atau cm )
λ (lambda) = panjang gelombang ( m atau cm )
2. Gelombang Stasioner (diam)
Gelombang
stasioner ini dapat terjadi oleh karena interferensi (penggabungan dua
gelombang yaitu gelombang datang dan pantul).
Pantulan gelombang yang terjadi
dapat berupa pantulan dengan ujung tetap dan dapat juga pantul pantul merupakan
kelanjutan dari gelombang datang (fasenya tetap), tetapi jika pantulan itu
terjadi pada ujung tetap, maka gelombang pantul mengalami pembalikan fase
(berbeda fase 1800) terhadap gelombang dating.
Penyebab terjadi gelombang laut
dipengaruhi beberapa factor berikut:
- Kecepatan angin
- Lama angina bertiup dan luas daerah yang terkena pengaruh
- Kedalaman air laut
- Adanya getaran kulit bumi di dasar laut
- Tetapi factor utamanya karena angin dan gempa
Ombak karena angin = biasanya ombak terjadi
karena geseran angina dipermukaan air, sebab itu arah gelombang searah dengan
arah angina yang menimbulkannya. Tinggi dan besarnya ombak tergantung kekuatan angiin,
semakin kencang anginnya semakin tinngi ombaknya.
Perambatan Dalam Medium
Gelombang yang
dirambatkan, sering membutuhkan medium perantara. Gelombang bunyi misalnya
tidak dapat kita dengar bila tidak ada medium perantara. Demikian pula tanpa
adanya tali tidak mungkin merambat gelombang tali. Gelombang tali, gelombang
bunyi (mencakup pula gelombang infrasonik dan ultrasonik), gelombang air, dan
gelombang seismik, merupakan contoh-contoh gelombang mekanik, suatu jenis
gelombang yang memerlukan media (dalam hal ini tali, molekul udara, dan air)
untuk merambat sampai ke tujuannya. Namun tidak semua gelombang membutuhkan
medium perantara. Contohnya adalah gelombang elektromagnetik, seperti gelombang
radio, gelombang mikro, radar, cahaya tampak, laser, sinar-X, dan sinar gamma.
Gelombang-gelombang ini
adalah kelompok gelombang yang dapat merambat walaupun dalam hampa udara.
Gelombang elektromagnetik ini dipancarkan ke segala arah oleh medan listrik dan
medan magnet berubah, sehingga perambatannya tidak lagi memerlukan media khusus,
karena ia dapat melewati ruang hampa. Sebelum teknologi komunikasi berkembang
seperti sekarang, nenek moyang kita telah tahu bahwa getaran merambat lewat
tanah, sehingga mereka mengamati derap musuh yang akan menyerang dengan
mendekatkan telinga ke tanah. Dengan melakukan upaya itu mereka dapat
mengetahui adanya musuh yang masih berada pada jarak yang sangat jauh. Ini
tentunya merupakan perambatan gelombang yang alami, melewati tanah yang sudah
ada. Tentunya di dalam perjalanannya menuju tempattempattertentu terjadi
banyak kehilangan energi, sehingga ketika tiba di tempat tujuannya energi
gelombang itu sudah sangat sedikit jumlahnya. Orang sekarang berlomba-lomba
mencari bahan/medium perantara yang dapat merambatkan gelombang dengan rugi
perambatan yang seminim
mungkin. Serat optik merupakan salah satu jawabannya dan penemuan ini
telah mengubah wajah pertelekomunikasian kita, menjadi sedemikian
canggihnya.
mungkin. Serat optik merupakan salah satu jawabannya dan penemuan ini
telah mengubah wajah pertelekomunikasian kita, menjadi sedemikian
canggihnya.
Gelombang Transversal
dan Longitudinal
Berdasarkan arah rambat terhadap arah getar, maka dikenal dua macam gelombang, yaitu gelombang transversal dan gelombang longitudinal. Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatnya tegaklurus arah getarnya, sedang pada gelombang longitudinal, arah rambat sama dengan arah getarnya. Dengan slinky, kedua jenis gelombang itu dapat diperagakan (lihat Gambar 8.13). Ketika tangan digerakkan naik turun, maka pada slinky terbentuk gelombang transversal, sementara gelombang longitudinal dihasilkan bila tangan digerakkan maju mundur. Gelombang radio, gelombang cahaya, gelombang tali dan gelombang mikro adalah contoh gelombang transversal. Gelombang transversal juga merambat dalam dawai instrumen musik seperti gitar atau piano. Contoh gelombang longitudinal adalah gelombang bunyi yang merambat di udara.
Berdasarkan arah rambat terhadap arah getar, maka dikenal dua macam gelombang, yaitu gelombang transversal dan gelombang longitudinal. Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatnya tegaklurus arah getarnya, sedang pada gelombang longitudinal, arah rambat sama dengan arah getarnya. Dengan slinky, kedua jenis gelombang itu dapat diperagakan (lihat Gambar 8.13). Ketika tangan digerakkan naik turun, maka pada slinky terbentuk gelombang transversal, sementara gelombang longitudinal dihasilkan bila tangan digerakkan maju mundur. Gelombang radio, gelombang cahaya, gelombang tali dan gelombang mikro adalah contoh gelombang transversal. Gelombang transversal juga merambat dalam dawai instrumen musik seperti gitar atau piano. Contoh gelombang longitudinal adalah gelombang bunyi yang merambat di udara.
Gambar 8.13 Gelombang
transversal dan gelombang longitudinal (diambil dari Cutnell & Johnson,
1992).
Beberapa gelombang tidak merupakan gelombang transversal maupun
gelombang longitudinal, contohnya adalah gelombang air. Pada gelombang air,
gerak partikel-partikel air tidak tegaklurus maupun paraleldengan arah
rambatnya, artinya pada gelombang air, terdapat komponen transversal maupun
longitudinal, karena partikel air di permukaan air bergerak dalam lintasan
melingkar seperti terlihat pada Gambar 8.14.
Gambar 8.14 Gelombang air
(diambil dari Cutnell & Johnson, 1992) 8.5
Kecepatan Rambat Gelombang
Anda tentunya pernah mengamati bahwa ketika kembang api ditembakkan ke atas, maka Anda akan melihat kembang api itu terlebih dulu baru mendengar ledakannya. Peristiwa ini menunjukkan bahwa gelombang cahaya dirambatkan lebih cepat dibandingkan gelombang bunyi. Kecepatan rambat gelombang tergantung pada jenis gelombang apa yang dirambatkan dan juga tergantung pada karakter medium yang merambatkannya. Gelombang bunyi misalnya, dirambatkan lebih cepat di air dibandingkan di udara. Hubungan antara kecepatan rambat gelombang dan karakter medium perantaranya dapat diturunkan lewat langkahlangkah matematis yang cukup rumit. Di sini hasil perhitungannya saja yang akan diberikan, dan dimulai dengan gelombang tali.
Anda tentunya pernah mengamati bahwa ketika kembang api ditembakkan ke atas, maka Anda akan melihat kembang api itu terlebih dulu baru mendengar ledakannya. Peristiwa ini menunjukkan bahwa gelombang cahaya dirambatkan lebih cepat dibandingkan gelombang bunyi. Kecepatan rambat gelombang tergantung pada jenis gelombang apa yang dirambatkan dan juga tergantung pada karakter medium yang merambatkannya. Gelombang bunyi misalnya, dirambatkan lebih cepat di air dibandingkan di udara. Hubungan antara kecepatan rambat gelombang dan karakter medium perantaranya dapat diturunkan lewat langkahlangkah matematis yang cukup rumit. Di sini hasil perhitungannya saja yang akan diberikan, dan dimulai dengan gelombang tali.
Gambar 8.15
Gerak segmen tali dalam
menghantarkan gelombang Seperti telah dijelaskan, gelombang tali muncul sebagai
akibat gangguan pada tali (lihat Gambar 8.15). Sesaat setelah tali diganggu, gaya
gangguan ini dirambatkan sepanjang tali. Ini berarti bahwa setiap bagian tali
bertindak sebagai penyalur gaya gangguan tadi, dan mekanisme ini
menyebabkan terjadinya gelombang tali. Jika tali dianggap serbasama dengan massa persatuan panjang tali adalah
menyebabkan terjadinya gelombang tali. Jika tali dianggap serbasama dengan massa persatuan panjang tali adalah
Pers.(8.17) menunjukkan bahwa pada tali dengan tegangan yang semakin besar,
gelombang akan merambat dengan kecepatan rambat yang semakin besar pula.
Sebaliknya semakin besar massa persatuan panjang tali maka gerak gelombang akan
semakin lambat.
BUNYI
Bunyi adalah energi yang dirambatkan dalam
bentuk gelombang. Gelombang bunyi ini dapat menyebabkan sensasi aural, artinya
gelombang bunyi dapat kita dengar. Ada banyak sekali bunyi di sekitar kita, dan
ini patut disyukuri. Dapatkah Anda bayangkan andai tidak ada bunyi samasekali
di sekitar kita? Perhatikan ketika Anda berjalan-jalan di taman. Anda dapat
mendengar burung berkicau, anjing menggonggong dan masih banyak bunyi-bunyian
lain. Di tempat yang gelap pun Anda masih dapat mendengarkan dentang lonceng, atau
suara kendaraan di jalan. Alat-alat musik, juga menghasilkan bunyi, bunyi yang
indah, dan salah satu di antaranya adalah drum yang dipukul (lihat Gambar
8.16). Tampak dari gambar bahwa bunyi dimulai dari getaran drum ketika ia
dipukul. Selanjutnya getaran itu dirambatkan dan menghasilkan gelombang, dan
karena dapat didengar manusia maka ia disebut gelombang bunyi. Jadi setiap kali
Anda mendengar bunyi pasti entah di mana ada sesuatu yang bergetar sebagai
sumber bunyi tersebut. Perhatikan Tabel 8.3 yang menggambarkan berbagai sumber
bunyi. Gambar 8.16
Perambatan Gelombang
Bunyi
Gelombang bunyi yang dirambatkan di udara menghasilkan pemampatan dan peregangan (lihat Gambar 8.18), dan pemampatan serta peregangan ini dirambatkan. Jadi gelombang bunyi yang merambat di udara termasuk gelombang longitudinal, karena arah rambatnya sama dengan arah perapatan dan peregangan.
Gelombang bunyi yang dirambatkan di udara menghasilkan pemampatan dan peregangan (lihat Gambar 8.18), dan pemampatan serta peregangan ini dirambatkan. Jadi gelombang bunyi yang merambat di udara termasuk gelombang longitudinal, karena arah rambatnya sama dengan arah perapatan dan peregangan.
Gambar 8.18 Pemampatan dan peregangan pada
gelombang bunyi (diambil dari Stanley Wolfe, 2003)
Gelombang bunyi membutuhkan medium untuk
merambatkan gelombang bunyi. Ia tidak seperti gelombang elektromagnet yang
dapat
merambat di ruang hampa. Karena itu para astronaut tidak dapat menggunakan bunyi untuk berkomunikasi di bulan. Di bulan tidak ada
udara, sehingga tidak ada bunyi di sana (lihat Gambar 8.19).
merambat di ruang hampa. Karena itu para astronaut tidak dapat menggunakan bunyi untuk berkomunikasi di bulan. Di bulan tidak ada
udara, sehingga tidak ada bunyi di sana (lihat Gambar 8.19).
Perambatan gelombang menjadi sarana bagi binatang-binatang untuk
berkomunikasi. Kelelawar misalnya menggunakan bunyi ultra untuk mengetahui
letak mangsa yang mau ditangkapnya (lihat Gambar 8.20).
Gelombang bunyi tidak hanya merambat di udara tetapi dapat juga
merambat di zat cair maupun zat padat. Lumba-lumba dan ikan paus misalnya,
dapat berkomunikasi dengan sesamanya melalui bunyi yang dirambatkan di air
(lihat Gambar 8.21). Bunyi yang dihasilkan lumbalumba berkisar dari 250 Hz
sampai 150.000 Hz. Diduga bahwa lumbalumba mempunyai bahasa di antara mereka
seperti halnya manusia.
Gambar 8.21 Lumba –
lumba yang mengeluarkan bunyi untuk menentukan letak suatu objek (echolocation)
dan berkomunikasi (diambil dari Stanley Wolfe, 2003).
Bunyi merambat lebih cepat di air dibandingkan di udara. Gelombang
bunyi juga merambat lebih cepat di zat padat. Bukti bahwa gelombang bunyi
merambat lewat zat padat dapat dibuktikan kalau telinga ditempelkan di dinding
pemisah antara dua kamar. Jadi gelombang bunyi merambat di zat cair, gas dan
zat padat, namun dengan kecepatan rambat yang berbeda. Kecepatan rambat bunyi
di udara adalah 346 m/s (jauh lebih kecil dari kecepatan rambat cahaya; itulah
sebabnya ketika terjadi badai, kilat akan terlihat terlebih dahulu sebelum
suara guruh/petir terdengar), sedangkan di air kecepatan rambatnya 1498 m/s. Di
zat padat kecepatan rambatnya tergantung pada jenis zat padatnya. Dalam baja
kecepatannya 5200 m/s, di karet hanya 60 m/s, sedangkan di kayu 1850 m/s.
Beberapa pesawat jet dapat
bergerak dengan kecepatan yang lebih tinggi, yaitu dua atau tiga kali lebih
cepat dibandingkan kecepatan rambat bunyi. Kecepatan yang lebih tinggi dari
kecepatan bunyi ini dinamakan supersonik.Glamorous Glennis yang dipiloti oleh
Chuck Yeager, adalah pesawat pertama yang bergerak dengan kecepatan yang
melebihi kecepatan rambat bunyi. Gerakan pesawat yang melampaui kecepatan
rambat bunyi ini akan menimbulkan bunyi yang sangat keras yang disebut sebagai
sonic boom. Kecepatan rambat bunyi di udara yang besarnya 346m/s dinamakan 1
Mach. Pada 14 Oktober, 1947 itulah Chuck Yeager menerbangkan pesawat dengan
kecepatan yang lebih dari 1 Mach. Dengan berkembangnya teknologi, sekarang
pesawat supersonik sudah dapat terbang dengan kecepatan 2 Mach bahkan sampai 3
Mach. Contohnya adalah pesawat Concorde (lihat Gambar 8.22) yang menyeberangi
Lautan Atlantic dalam waktu yang sangat singkat. Satu- satunya kerugian dari
pesawat supersonik adalah sonic boom yang dihasilkannya.
Gambar 8.22 Pesawat
Concorde yang terbang dengan kecepatan supersonik (diambil dari Stanley Wolfe,
2003)
Intensitas Bunyi
Intensitas bunyi adalah energi yang dirambatkan tiap sekon melalui
satu satuan luasan yang tegaklurus arah rambat gelombang bunyi itu. Karena
energi per satuan waktu menyatakan daya, maka intensitas dapat juga dikatakan
sebagai daya yang menembus tiap satuan luasan yang tegaklurus arah rambat
gelombvang bunyi itu. Dalam bentuk matematika hubungan itu dituliskan sebagai:
dengan: P = daya bunyi
(watt)
A = luas bidang yang ditembus tegaklurus oleh gelombang bunyi (m2)
Bila sumber bunyi berbentuk sumber titik (dimensi sumber kecil), maka bunyi akan disebarkan ke segala arah dengan cara yang sama. Dalam hal ini maka muka gelombangnya akan berbentuk bola, sehingga intensitas bunyi di suatu titik pada jarak r dari sumber bunyi tersebut adalah:
A = luas bidang yang ditembus tegaklurus oleh gelombang bunyi (m2)
Bila sumber bunyi berbentuk sumber titik (dimensi sumber kecil), maka bunyi akan disebarkan ke segala arah dengan cara yang sama. Dalam hal ini maka muka gelombangnya akan berbentuk bola, sehingga intensitas bunyi di suatu titik pada jarak r dari sumber bunyi tersebut adalah:
dengan: P = daya bunyi
(watt)
r = jarak dari sumber bunyi ke pendengar/titik ukur (m)
Pers.(8.23) ini menunjukkan bahwa di sebuah lapangan terbuka, kita makin sulit mendengar suatu bunyi (I kecil), semakin jauh kita berada dari sumber bunyi itu (r besar).
r = jarak dari sumber bunyi ke pendengar/titik ukur (m)
Pers.(8.23) ini menunjukkan bahwa di sebuah lapangan terbuka, kita makin sulit mendengar suatu bunyi (I kecil), semakin jauh kita berada dari sumber bunyi itu (r besar).
Efek Doppler
Efek Doppler adalah gejala berubahnya frekuensi
yang didengar seseorang karena sumber bunyi bergerak relatif terhadap
pendengarnya. Sumber bunyi yang relatif bergerak terhadap pendengarnya, dapat
berarti bahwa sumber bunyi diam dan pendengar mendekat atau menjauhi sumber,
namun dapat juga pendengarnya yang diam sementara sumber bunyi yang bergerak
mendekati atau menjauhi pendengar, bahkan dapat juga kedua-duanya dalam keadaan
bergerak.
Gambar 8.23 Efek Doppler yang menyebabkan perubahan frekuensi yang
ditangkap pendengar (diambil dari Stanley Wolfe, 2003)
Ketika sedang menunggu
kereta api melintasi suatu persimpangan, Anda tentunya pernah mendengar bahwa
pluit yang dibunyikan kereta api itu
terdengar makin lama makin tinggi ketika kereta api itu mendekat namun frekuensinya terdengar semakin rendah ketika kereta api itu telah melewati
Anda dan menjauh (lihat Gambar 8.23). Jadi Anda mendengar peluit itu seakan-akan melagukan suatu musik dengan nada yang semula makin lama makin tinggi, namun kemudian menjadi rendah kembali. Apakah ini terjadi karena operator kereta api memijat tombol nada-nada yang berbeda saat itu? Ternyata tidak. Apa yang Anda dengar itu terjadi karena gejala yang dikenal sebagai Efek Doppler, untuk menghormati seorang Australia
bernama, Christian Andreas Doppler (1803-1855), yang pertama kali mengamati gejala ini.
terdengar makin lama makin tinggi ketika kereta api itu mendekat namun frekuensinya terdengar semakin rendah ketika kereta api itu telah melewati
Anda dan menjauh (lihat Gambar 8.23). Jadi Anda mendengar peluit itu seakan-akan melagukan suatu musik dengan nada yang semula makin lama makin tinggi, namun kemudian menjadi rendah kembali. Apakah ini terjadi karena operator kereta api memijat tombol nada-nada yang berbeda saat itu? Ternyata tidak. Apa yang Anda dengar itu terjadi karena gejala yang dikenal sebagai Efek Doppler, untuk menghormati seorang Australia
bernama, Christian Andreas Doppler (1803-1855), yang pertama kali mengamati gejala ini.
Terjadinya efek Doppler tidak hanya dapat
didengar tetapi juga dapat dilihat. Ingatlah kembali bahwa frekuensi gelombang
menggambarkan jumlah gelombang yang melewati suatu titik tiap satuan waktunya.
Coba ingat-ingatlah ketika Anda sedang memancing di sebuah danau (lihat Gambar
8.24). Ketika perahu motor mendekati Anda, jumlah gelombang yang yang menumbuk
”dermaga” tempat Anda berada, semakin banyak, namun begitu perahu motor itu
melewati Anda, jumlah gelombang yang menumbuk dermaga itu menjadi semakin
sedikit.
Gambar 8.24 Frekuensi
gelombang yang berubah ketika perahu melewati pemancing (diambil dari Stanley
Wolfe, 2003).
Kembali ke efek Doppler
yang berhubungan dengan bunyi. Frekuensi yang dipancarkan peluit kereta api
sebenarnya tidak berubah. Yang berubah adalah frekuensi yang terdengar, dan
kita katakan bahwa frekuensi sumber bunyi itu seakan-akan berubah, namun sekali
lagi, frekuensi sumber bunyi tidak berubah. Hubungan antara frekuensi yang
terdengar dan frekuensi bunyi sesungguhnya tergantung pada kecepatan gerak
sumber bunyi maupun kecepatan gerak pendengar. Hubungan itu dinyatakan oleh
Pers (8.25) berikut ini:
Vs = kecepatan sumber bunyi (m/s)
V = kecepatan rambat gelombang bunyi (biasanya diambil 340 m/s)
Untuk mengisi tanda (+) atau (-) pada Pers.(8.25) dan Pers.(8.26) berlaku ketentuan sebagai berikut:
a. Vp diisi (+), bila P (pendengar) mendekati S (sumber)
Vp diisi (-), bila P menjauhi S
b. Vs diisi (+), bila S menjauhi P
Vs diisi (-), bila S mendekati P
V = kecepatan rambat gelombang bunyi (biasanya diambil 340 m/s)
Untuk mengisi tanda (+) atau (-) pada Pers.(8.25) dan Pers.(8.26) berlaku ketentuan sebagai berikut:
a. Vp diisi (+), bila P (pendengar) mendekati S (sumber)
Vp diisi (-), bila P menjauhi S
b. Vs diisi (+), bila S menjauhi P
Vs diisi (-), bila S mendekati P
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar